ETIKA PROFESI TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI
Contoh
perubahan proses bisnis/sosial akibat teknologi yang “melunturkan” nilai etika
tradisional.
Contoh
:
1) Video
Games
2) Media
Sosial
3) E-commerce
(jual-beli)
1) Video
Games
a.
Teknologi yang digunakan
Yaitu Smartphone /
Komputer. Teknologi yang sekarang banyak digunakan oleh banyak kalangan
masyarakat untuk bermain video games.
b. Model
kerja
Video game
sekarang menyajikan banyak genre pilihan seperti sport, racing, adventure, yang
tampil secara visual atau dalam bentuk 3D.
c. Nilai
Traditional yang hilang
Dengan
adanya teknologi yang semakin berkembang dimana memudahkan manusia untuk
melakukan segala hal, termasuk dalam bentuk permainan, permainan tradisional mulai
di tinggalkan, namun tingkat kemalasan, lupa waktu, hingga bolos sekolah,
hingga mencuri semakin marak. Ini adalah contoh Sebagian dari teknologi yang
merubah nilai etika tradisional.
2) Media
Sosial
a. Teknologi
yang digunakan
Yaitu smartphone
sebagai media penghubung ke internet atau jejaring sosial seperti facebook,
line, Instagram, whatsapp, dll. Sebagai media sosial sekaligus informasi yang
digunakan.
b. Model
kerja
Seiring perkembangan
teknologi, manusia kini lebih sering berkomunikasi jarak jauh maupun dekat
menggunakan media sosial atau aplikasi chat seperti whatsapp, line, dsb. Kecepatan
berkomunikasi adalah manfaat utama yang didapatkan bagi pengguna dalam
menyebarkan atau menerima informasi.
c. Nilai
tradisional yang hilang
Masyarakat khususnya
kalangan muda cenderung lebih mengutamakan berkomunikasi menggunakan media
sosial atau aplikasi chat dimana membuat jadi lebih sibuk dengan smartphone-nya,
sehingga menyebabkan ketidak pekaanya terhadap lingkungan sekitar, dan
berkurangnya penggunaan jasa kirim pos yang menggunakan surat langsung secara
tertulis.
3) E-commerce
(jual-beli)
a. Teknologi
yang digunakan
-
Komputer
-
Smartphone, merupakan media paling
mainstream sekarang ini yang paling sering digunakan untuk proses jual beli secara
online melalu aplikasi e-commerce maupun jejaring sosial.
b. Model
Kerja
Dengan segala
kemajuan teknologi yang ada masa kini, yaitu memudahkan masyarakat menjual atau
membeli barang secara online, hanya dengan membuka aplikasi terkait, memilih
belanjaan dengan mudah tanpa harus mencari di rak tertentu seperti yang biasa
dilakukan pada saat belanja secara langsung, proses belanja online jauh lebih
mudah, tinggal pilih, checkout, lalu proses pembayaran, lalu proses pengiriman
barang.
c. Nilai
etika tradisional yang hilang
-
Berkurangnya rasa saling mengenal antara
produsen dan konsumen , produsen jadi tidak begitu mengetahui secara langsung
kepuasan pelayanan atau produk terhadap konsumen.
-
Tidak adanya proses tawar menawar secara
langsung, sangat jarang sekali terjadi karna kebanyakan harga yang ditawarkan
sesuai dengan kententuan produsen.
Pelanggaran Etika & Sanksi
Interaksi atau hubungan komunikasi dalam kehidupan masyarakat senantiasa diwarnai oleh penyalahgunaan, pelanggaran, ataupun penyimpangan. walau ada etika sebagai pedoman dalam mengatur kehidupan bermasyarakat, namun tetap saja ada diantaranya yang tidak taat, atau menentang dan bahkan membuat pelanggaran terhadap pedoman yang telah ada.
berikut adalah beberapa hal yang membuat seseorang melanggar etika antara lain :
1. Kebutuhan Individu : kebutuhan seringkali menjadi alasan utama untuk mempengaruhi seseorang untuk melakukan proses pelanggara, misalnya seseorang rela mencuri sesuatu untuk mendapatkan uang demi mencukupi kebutuhan sehari-hari. karyawan pt yang bertindak anarkis, karna THR tidak kunjung dibayarkan, dan lain-lain.
2. Tidak Ada Pedoman : ketika masyarakat dihadapkan pada persoalan yang belum jelas aturanya, maka mereka melakukan intrepretasi sendiri atas persoalan yang dialaminya. Contoh pembangunan rumah di pinggir sungai, di pinggi rel kereta, atau pemukiman kumuh yang berada di tanah kosong milik orang lain atau pemerintah. hal ini dikarenakan belum adanya perda ataupun ketentuan mengikat yang memberikan kejelasan bahwa daerah tersebut tidak boleh di jadikan tempat tinggal, dan dibangun pemukiman liar. sehingga masyarakat mengitrepretasikanm bahwa lahan kosong yang tidak digunakan boleh dibuat tempat tinggal.
3. Perilaku Dan Kebiasaan Individu :kebiasaan yang terakumulasi dan tidak dikoreksi akan menimbulkan pelanggaran, Contohnya: anggota DPR yang setiap mengeluarkan kebijakan selalu ada komisi atau uang tips, ataupun ada anggota yang tidur pada saat sidang berlangsung. hal ini dianggap biasa atau sudah terbiasa karna sudah terjadi selama bertahun-tahun.
4. Lingkungan Yang Tidak Etis : lingkungan yang jadi daya dukung moral atau contoh buruk, akan mampu membuat seseorang menjadi menyimpang perilakunya untuk tidak taat terhadap pedoman yang berlaku, contohnya seorang residivis yang selalu keluar masuk penjara, dan penjara justru menjadi lingkungan yang kurang baik dan mempengaruhi pola pikir seseorang.
5. Perilaku Orang Yang Ditiru : ketika seseorang melakukan pelanggaran terhadap etika, dapat juga karna dia mengimitasi tindakan orang yang dia pandang sebagai tauladan. seorang anak yang setiap hari melihat kelakuan buruk ayahnya terhadap ibunya (KDRT), maka dalam pergaulan sang anak bisa jadi sangat kasar baik dalam perkataan ataupun perbuatan.
Sanksi Pelanggaran Etika :
1. Sanksi Sosial : Sanksi ini diberikan oleh masyarakat sendiri, tanpa melibatkan pihak berwenang atau biasa disebut "main hakim sendiri", pelanggaran yang terkena sanksi sosial biasanya merupakan kejahatan kecil, ataupun pelanggaran yang dapat dimaafkan, dengan demikian hukuman yang diterima akan ditentukan oleh masyarakat, misalnya membayar ganti rugi dsb. pedoman yang digunakan adalah etika setempat berdasarkan keputusan warga/bersama.
2. Sanksi Hukum : Sanksi ini diberikan oleh pihak berwenang, dalam hal ini pihak kepolisian dan hakim. Pelanggaran yang dapat dilakukan tergolong pelanggaran berat dan harus di beri ganjaran dengan hukuman pidana atau perdata. Pedomanya adalah suatu KUHP.